Hayy !!! Aku bagas pramudita tapi biasa di pangil Bagas, Foto kecilku yang imut dan Lahir alon-alon selamat ke dunia yang indah ini pada hari Senin tanggal 31 Juli 1995 dengan nama BAGAS PRAMUDITA.
Kelahiranku dibantu oleh bidan-bidan Rumah sakit yang bernama AVISENA. Konon, keluargaku sempat PINDAH rumah 2 kali. Aku anak Pertama lho, dari 3 bersaudara. Adikku bernama Ganis dan yang paling kecil namanya Daffa Wibi Ghifari tapi orang-orang biasa memanggilnya BOBBY. Aneh ya, , ,
Bagas Tahoen 2000-an (,masih kecil lho,)
Mas Agas TK-ku pertama kali sekolah di TK Al-Qur’aniyah. Yang sekarang TK itu sudah dibuat playgroup.
Ketika baru masuk aku langsung ditaruh nol besar. Aku terkenal pinter bermain alat-alat yang berbau elektronik getoh, waktu kelas 2 SD aja aku sudah bisa bermain internet. Lomba-lomba Lempar bola ke-keranjang dan mewarnai pun pernah aku ikuti, walau jarang sekali menang, tapi aku menikmati banget.
Mas Agas (Bagas) SD (2001 – 2006)
Aku SD di SDI Annajah Jakarta. Tidak terlalu berprestasi seh. Namun tetep, aku lebih dikenal pinter bermain komputer dari pada pinter pelajarannya. Sehingga ketika ada lomba murid teladan, aku tidak berani unjuk gigi di SD-ku, tapi temenku yang lain yang nyata-nyata lebih pinter dari aku.
Hari-hariku aku habiskan untuk belajar main komputer, aku mencoba Adobe Photoshop, mencoba bermain internet dan program lainnya. Dan akhirnya aku stress. (gila, masih SD sudah stress segala!).
Sebenarnya banyak benget kejadian waktu SD itu, tapi kebanyakan aku lupa jeng. Waktu SD aku terkenal sebagai anak yang agak cukup bandel seh, tapi aku juga baek lho orangnya, asik lagi. Hahaha.. ?
Aku SMP tapi Aku masuk MTs (2007 – 2010)
Kalau semua teman-temanku pada nglanjutin ke SMP favoritnya masing-masing, aku malah nyentrik sendiri buat ngelanjutin ke MTs.Al-Musyarrofah Jakarta.
Masuk deh ke MTs. Secara gitu, , , Namun, di MTs aku terlalu menonjol bukan menonjol pelajarannya, tapi di komputernya (-biasa lahhh-). Temen ku bisa dibilang Gaptek juga lho (-sombong banget lhu Mas-), bukannya nyombong sih, anak-anak MTs yang aku kira baik-baik, pinter-pinter ngaji dll, ternyata belum tentu. Buktinya, budayanya sangat berbeda dengan budaya yang aku temui ketika SD.
Ada PR 90% semua mengerjakan. Guru menerangkan, 90% murid menyimak. Itu kalo di SD. Tapi kalau di MTs, paling banter 10%. Itupun 90%nya perempuan.?? Akhirnya, dengan dalih beradaptasi, aku pun jadi ikut-ikutan mereka. Secara gitu loh, masih setingkat SMP. Khan masih labil. Dan aku memang kebetulan SMP di MTs.Al-Musyarrofah yang kurang lebih 50%-nya orang ndeso. Hehehehe ? Maaf ya kawan.
Jadi mereka nggak usum yang namanya belajar di rumah. Pulang ya pulang Trus main. Besoknya sekolah. Dan itu yang dia nanti-nanti, seperti maen Playstation, ke-warnet OL-an, kalo bosen paling fesbukan doank.
Temen-temenku kalo pulang sekolah ada yang langsung nggak nyampe rumah lho, ada juga yang nyasar di Rental (:-lho kok orang bisa nyasar di rental-:)
Tapi tetep, semua anak tahu kalau aku bukan anak bodoh. Itu tidak seberapa. Tapi kalau sudah semua guru tahu, waah… bencana!! Dipaksa ikut OSIS, Pramuka, Aku juga pernah lho jadi pemimpin Upacara maupun yang 17 agustusan, banyak lagi dah. Nggak boleh nolak ya mas agas
Adaptasiku sangat berhasil. Setelah menerima rangking satu dari belakang (hahaha) , Semua heboh!! Ada apa dengan Bagas? Begitu mereka menyebutku. Aku malah bingung tuh. Karena itu bekal untuk tidak disuruh-suruh menjabat ini-itu.
Dan ternyata memang benar, aku merasa lebih ‘bebas’ dengan nilai rendah seperti itu. Dan karena sudah bebas, maka aku pun kembali tidak stress lagi. Dan ketika menginjak kelas tiga, aku kali ini lebih serius belajar lagi. secara memang aku pingin ninggalin sekolah kayak gini (yaiyalah, masa mao di MTs teruz).
Bayangin ya, Ebtanas bayar, dan mbayar-mbayar lain yang menguras bank duitku. WAOW!!! Nah, ini nih yang keren. Awal bagus, ending juga bagus. Semoga itu juga terjadi di kehidupanku kelak. Amiin…
0 comments:
Posting Komentar